Rabu, 30 September 2009

ciri morfometrik pada ikan


Setiap ikan mempunyai ukuran yang berbeda beda, tergantung pada umur, jenis kelamin, dan keadaan lingkungan hidupnya. Faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kehidupan ikan diantaranya adalah makanan , ph , suhu, dan salinitas, faktor faktor tersebut, baik secara sendiri sendiri maupun secara bersama sama , mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan ikan. Dengan demikian, walaupun dua ekor ikan mempunyai umur yang sama namun ukuran mutlak di antara keduanya dapat saling berbeda.

Ukuran ikan adalah jarak antara suatu bagian tubuh dengan bagian tubuh yang lainnya. Satuan ukuran yang digunakan sangat bervariasi. Di Indonesia, satuan ukuran yang umum digunakan adalah sentimeter (cm) atau milimeter (mm), tergantung dari keinginan si pengukur . ukuran ukuran ini sering disebut ukuran mutlak. Untuk memperoleh ukuran yang lebih teliti, sebaiknya si pengukur menggunakan jangka sorong (caliper)

Adalah suatu hal yang tidak mungkin untuk memberikan ukuran bagian bagian ikan dalam ukuran mutlak (misalnya cm) pada saat melakukan identifikasi. Ukuran yang digunakan untuk identifikasi hanyalah merupakan ukuran perbandingan. Se ekor ikan yang memiliki panjang total 25 cm dan panjang kepala 5 cm, maka perbandingan yang dinyatakan adalah panjang kepala sama dengan seperlima panjang total tubuhnya.

Selasa, 29 September 2009

tugas statistik

tugas statistik edisi 29 september 2009

1. Jika suatu populasi 1, 1, 1, 3, 4, 5, 6, 6, 6, 7, hitunglah peluang suatu sampel acak berukuran 36 yg diambil dengan pemulihan, akan menghasilkan rata2 sampel yg lebih besar dari 3,8 tetapi lebih kecil dari 4,5 jika rata2 itu diukur sampai persepuluhan terdekat??

2.Sebuah pabrik memproduksi lampu. Jika umur lampu itu menyebar normal dgn rata2 800 jam & simpangan baku 40 jam, hitunglah peluang bahwa suatu sampel acak 16 lampu akan mempunyai umur rata2 kurang dari 775 jam?

3.Tabung gambar TV A memiliki rata2 umur 6,5 thn & simpangan baku 0,9 thn, sdgkan tabung gambar TV B rata2 umurnya 6,0 thn & simp. baku 0,8 thn. Berapa peluang bahwa sebuah sampel acak 36 tabung TV A mencapai umur rata2 sekurang2nya 1 thn lebih lama daripada umur rata2 49 tabung TV B??

4.Dari pengalaman menunjukkan bhw 10% anggota masyarakat menderita penyakit A. Penelitian akan dilakukan berdasarkan sampling. Perbedaan proporsi anggota yg menderita penyakit A dari sampel ke sampel maksimum dikehendaki sebesar 1%. Berapa besar ukuran sampel paling sedikit?

Dengan ukuran sampel minimal tersebut, tentukan:

a. rata2 & simp. Baku utk proporsi penderita penyakit A

b. peluang sampel itu akan berisikan penderita penyakit A:

1). antara 80 dan 95 orang

2). lebih dari 98 orang

3). paling banyak 75 orang

5. Macam lampu A rata2 menyala 1400 jam & macam lampu B arata2 menyala 1300 jam. Simp. bakunya masing2 160 jam & 125 jam. Dari tiap populasi diambil sebuah sampel acak berukurn 85 dari lampu A & 100 dari lampu B. Tentukan peluang rata2 menyala lampu dalam sampel dari A paling sedikit akan 50 jam lebihnya dari rata2 menyala lampu dalam sampel dari B.

Senin, 14 September 2009

Defenisi plankton


konon katanya plankton merupakan kotoran air (tai), namun sebenarnya jika kita melihat dengan jelih mengenai plankton itu sendiri maka kita akan amat bangga bisa mengetahui tentang plankton,sebelum kita jauh melihat tentang plankton alangkah baiknya kita mengetahui defenisi dari plankton itu sendiri...!
Plankton dapat di defenisikan sebagai microorganisme yang hidup di dalam air yang dimana pergerakanya di pengaruhi oleh arus hidupnya melayang layang,dan gaya geraknya sangat kecil.
plankton sendiri terbagi atas 2 yaitu :
  • zooplankton (plankton yang berwujud hewan)
  • phytoplankton (plankton yang berwujud tumbuhan)
berdasarkan ukuranya plankton terbagi atas 2 yaitu :
  • makroplankton
  • mikroplankton
berdasarkan distribusi lingkunganya dapat di bedakan atas :
  1. limnoplankton ( plankton yang hidup di danau)
  2. rheoplankton ( plankton yang hidup di air mengalir)
  3. heleoplankton ( planktot yang hidup di kolam kolam )
  4. heliiplankton ( plankton yang hidup di air laut )
  5. hypalmyroplankton ( plankton yang hidup di air payau )

Selasa, 08 September 2009

proses pembentukan laut berdasarkan teori laplace

Sejarah singkat penemu teori laplace
Kant, Immanuel (1724-1804) - Seorang filsuf Jerman yang pada tahun 1755 mengajukan cikal-bakal teori modern tentang tata surya. Kant percaya bahwa planet-planet tumbuh dari sebuah cakram materi di sekeliling Matahari, sebuah gagasan yang kemudian dikembangkan oleh Marquis de Laplace. Kant juga berpendapat bahwa nebula suram yang terlihat di antariksa adalah galaksi tersendiri seperti galaksi Bima Sakti kita. Pendapat tersebut kini telah terbukti kebenarannya.
Laplace, Pierre Simon, Marquis de (1749-1827) - Seorang ahli matematika Prancis yang mengembangkan teori asal mula tata surya yang digagas oleh Immanuel Kant. Di tahun 1796, Laplace melukiskan bagaimana cincin-cincin materi yang terlempar dari Matahari dapat memadat menjadi planet-planet. Perincian teori tersebut telah ditinjau kembali, tetapi pada pokoknya tidak berbeda dengan teori-teori modern mengenai awal-mula terjadinya tata surya.

Pembahasan

Menurut teori laplace
Bahwa bumi berasal dari suatu bintang yang berbentuk kabut raksasa bersuhu tidak terlalu panas dan penyebarannya terpencar dalam kondisi berputar dan dikenal sebagai awal-mula dari matahari. Akibat perputaran tersebut menyebabkan matahari ini kehilangan daya energinya dan akhirnya mengkerut. Sebagai akibat dari proses pengkerutan tersebut, maka ia akan berputar lebih cepat lagi. Dalam keadaan seperti ini, maka pada bagian ekuator kecepatannya akan semakin meningkat dan menimbulkan terjadinya gaya sentrifugal. Gaya ini akhirnya akan melampaui tarikan dari gayaberatnya, yang semula berfungsi sebagai penyeimbang, dan menyebabkan sebagian dari bahan yang berasal dari matahari tersebut terlempar. Bahan-bahan yang terlempar ini kemudian dalam perjalanannya juga berputar mengikut i induknya, juga akan mengkerut dan membentuk sejumlah planit-planit, salah satunya adalah planit bumi.
Bumi dilahirkan 4,5 milyar tahun yang lalu, tata surya kita yang bernama Bima Sakti, terbentuk dari kumpulan debu di angkasa raya yang dalam proses selanjutnya tumbuh menjadi gumpalan bebatuan dari mulai yang berukuran kecil hingga ke ukuran asteroid sebesar ratusan kilometer. Bebatuan angkasa tersebut selanjutnya saling bertabrakan, dimana awalnya tabrakan yang terjadi masih lambat. Akibat adanya gaya gravitasi, bebatuan angkasa yang saling bertabrakan itu saling menyatu dan membentuk suatu massa batuan yang kemudian menjadi cikal bakal (embrio) bumi. Lama kelamaan dengan semakin banyaknya bebatuan yang menjadi satu tersebut, embrio bumi tumbuh semakin besar. Sejalan dengan semakin berkembangnya embrio bumi tersebut, semakin besar pula gaya tarik gravitasinya sehingga bebatuan angkasa yang ada mulai semakin cepat menabrak permukaan embrio bumi yang sudah tumbuh semakin besar itu. Akibat tumbukan2 yang sangat dahsyat tersebut timbulah ledakan2 yang sudah pasti sangat dahsyat pula yang mengakibatkan terbentuknya kawah2 yang sangat besar dan pelepasan panas secara besar besaran pula.
Laut sendiri menurut sejarahnya terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, Para ahli sendiri memiliki beberapa versi tentang hal itu. Salah satu versi yang di angkat kali ini adalah bahwa pada saat itu, bumi mulai mendingin akibat mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada saat itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar matahari untuk masuk ke bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah (yang mungkin berupa hujan tipe mamut juga) yang mengisi cekungan-cekungan di bumi hingga terbentuklah lautan. Dimana awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100C) karena panasnya bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan yang terjadi yang menghasilkan garam-garaman yang menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu bertipe mamut alias ‘luar biasa’ tingginya karena jarak bulan yang begitu dekat dengan bumi.
Secara perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer mulai berkurang akibat terlarut dalam air laut dan bereaksi dengan ion karbonat membentuk kalsium karbonat. Akibatnya, langit mulai menjadi cerah sehingga sinar matahari dapat kembali masuk menyinari bumi dan mengakibatkan terjadinya proses penguapan sehingga volume air laut di bumi juga mengalami pengurangan dan bagian-bagian di bumi yang awalnya terendam air mulai kering. Proses pelapukan batuan terus berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa ke lautan, menyebabkan air laut semakin asin.
Pada 3,8 milyar tahun yang lalu, planet bumi mulai terlihat biru karena laut yang sudah terbentuk tersebut. Suhu bumi semakin dingin karena air di laut berperan dalam menyerap energi panas yang ada, namun pada saat itu diperkirakan belum ada bentuk kehidupan di bumi. Kehidupan di bumi, menurut para ahli, berawal dari lautan (life begin in the ocean). Namun demikian, masih merupakan perdebatan hangat hingga saat ini kapan tepatnya kehidupan awal itu terjadi dan di bagian lautan yang mana? apakah di dasar laut ataukah di permukaan? Hasil penemuan geologis pada tahun 1971 pada bebatuan di Afrika Selatan (yang diperkirakan berusia 3,2 s.d. 4 milyar tahun) menunjukkan adanya fosil seukuran beras dari bakteri primitif yang diperkirakan hidup di dalam lumpur mendidih di dasar laut.