Senin, 27 Desember 2010

sekilas tentang potensi desa palette

ket : wisata tanjung palette

Setiap daerah memiliki potensi masing masing yang jika di kelola dengan baik maka akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya,pada postingan kali ini saya akan membahas kondisi ekonomi dan potensi yang ada di desa palette. Desa pelette merupakan salah satu desa yang ada di kabupaten Bone. Desa Palette mempunyai luas wilayah 4.000 km2 dan jumlah penduduknya 1.689 jiwa yang terdiri dari 144 kepala keluarga. Sebagian besar masyarakat Palette bermata pencaharian sebagai nelayan tangkap dan petani rumput laut hal ini dikarenakan sebagian wilayah di desa Palette di dominasi oleh pantai.
Adapun aspek-aspek ekonomi atau potensi daerah yang ada di desa palette antara lain :

1. Rumput Laut
Rumput laut telah dikenal sejak puluhan atau bahkan ratusan tahun yang lalu di Indonesia maupun di mancanegara. Pada umumnya rumput laut digunakan sebagai bahan makanan dan minuman, namun seiring dengan berkembangnya IPTEK dewasa ini rumput laut dapat di kembangkan dan manfaatkan dalam berbagai macam industri misalnya tekstil, kosmetik, dan industri kefarmasian.
Rumput laut merupakan salah satu komoditas marikultuer yang saat ini sedang dikembangkan dan merupakan salah satu program pengembangan ekonomi pesisir kelurahan Pallete. Rumput laut merupakan komoditas yang potensial untuk dikembangkan mengingat nilai gizi yang dikandungnya. Selain itu, rumput laut dapat dijadikan sebagai bahan makanan seperti agar-agar, sayuran, kue, dodol rumput laut dan sebagainya.
Hasil kering dari rumput laut yang ada di Kelurahan Pallete bisa mancapai 11.000/kg dan basah 3.000/kg. Dengan adanya pengembangan budidaya rumput laut ini juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi kaum perempuan di Pallete. Hal tersebut tentunya menjadi salah satu prioritas utama masyarakat sebagai sumber pendapatan keluarga guna memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

2. Penggunaan Setnet
Alat tangkap berupa Setnet yang ada di Kelurahan Pallete merupakan hasil bantuan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Jepang. Dengan adanya alat tangkap set net tersebut maka masyarakat nelayan di Pallete lebih mudah dan efisien dalam melakukan penangkapan ikan. Setnet dikatakan memiliki nilai ekonomi karena berperan penting membantu masyarakat nelayan Pallete dalam penangkapan ikan. Keuntungan menggunakan setnet antara lain :
o Hemat bahan bakar karena alat dipasang menetap sehingga kapal tidak perlu berlayar jauh untuk mencari daerah penangkapan.
o Jaring set net yang terpasang di laut dapat digunakan sebagai tempat berlindung (shelter) ikan-ikan yang berukuran kecil sehingga tidak dimakan predator.
o Hasil tangkapan ikan relatif segar/masih hidup dan dapat diangkat/diambil sesuai dengan kebutuhan pasar.
o Mudah dipindahkan dibanding dengan jenis trap yang ada di Indonesia.
o Sangat sesuai untuk pengembangan usaha perikanan skala menengah kebawah
Dengan adanya setnet kerja masyarakat sedikit terbantu dan tidak merasa terlalu berat dalam melakukan penangkapan, setelah penangkapan selesai maka masyarakat sekitar membagi hasil dengan pemilik kapal yang digunakan dalam proses penangkapan sesuai hasil kesepakatan.

3. Pariwisata
Objek pariwisata yang ada di suatu daerah atau lokasi dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar. Objek wisata yang ada di Kelurahan Pallete berupa pantai atau yang lebih dikenal dengan Tanjung Pallete. Dengan adanya objek pariwisata tersebut masyarakat sekitar dapat memanfaatkannya sebagai salah satu tempat untuk menghasilkan uang. Masyarakat sekitar Kelurahan Pallete ada yang bekerja sebagai petugas kebersihan pantai dengan pendapatan 500.000 per bulannya. Selain itu masyarakat sekitar dapat menggunakan tempat atau objek wisata tersebut dengan berjualan disekitar objek wisata atau pelayanan masyarakat yang berkunjung di objek wisata tersebut. Meskipun demikian tidak terlalu banyak sumbangsih yang diberikan objek wisata tersebut kepada masyarakat sekitar akan tetapi setidaknya ada sebagian kecil masyarakat yang dapat merasakan pengaruh dari keberadaan objek wisata yang ada di desa Palette, kabupaten Bone.

Permasalahan ekonomi sumber daya perikanan di Palette
Terdapat beberapa permasalahan yang timbul dalam pengelolaan sumberdaya perikanan di desa palette, kabupaten Bone. Adapun permasalahannya tersebut antara lain adalah adanya sekelompok masyarakat melakukan penangkapan secara ilegal. Kegiatan tersebut banyak dilakukan oleh masyarakat daerah lain atau daerah tetangga di desa palette. Mereka melakukan penangkapan ikan yang tidak berwawasan ramah lingkungan, sehingga bisa menyebabkan kerusakan pada terumbu karang, hal ini sesuai dengan (http://www.scribd.com. Pengelolaan dan permasalahan SDA, 2010) yang menyatakan bahwa maraknya pencurian ikan secara ilegal (ilegal fishing) oleh kapal asing merupakan fenomena yang kontras dan menyakitkan hati masyarakat kita. Betapa tidak kekayaan laut kita dengan seenaknya dirampas oleh nelayan asing, sementara nelayan kita tidak bisa menikmati hasil laut sendiri.

Ilegal fishing yang dilakukan oleh para nelayan diluar perairan Palette dan cenderung bersifat merusak yakni melakukan penangkapan dengan menggunakn alat penangkapan yang tidak ramah lingkungan tentunya memberikan dampak yang kurang baik terhadap ekosistem dan keberadaan spesies yang bernilai ekonomis penting maka dari itu tentunya sangat diperlukan perundang-undangan yang jelas dalam upaya mengatur dibidang penangkapan hal ini sesuai dengan (Eko, 2010) Banyak faktor yang teridentifikasi sebagai penyebab terjadinya illegal fishing di perairan indonesia yaitu: (1) Luasnya potensi laut yang belum terolah, (2) Peluang bisnis ikan yang menggiurkan, (3) Kelemahan penegakan hukum, (4) Mentalitas aparat, dan (5) Hambatan dari faktor perundang-undangan.
Selain permasalahan tersebut pada awal tahun 2007 terjadi konflik kepentingan antara pengguna lalu lintas laut dengan petani rumput laut. Karena pengguna lalu lintas sulit untuk lewat di daerah sekitar perairan karena terhalanh oleh pelampung-pelampung dan tali-tali dari pembudidayaan rumput laut. Hal tersebut sesuai dengan (http://dislutkan.ntb.go.id/web/content/view/34/44/, 2010) yang menyatakan bahwa belum tuntasnya pengaturan tata ruang wilayah sehingga seringkali menimbulkan konflik kepentingan terhadap sumberdaya perikanan dan kelautan baik antar sektor (perikanan, pariwisata, pertambangan, perhubungan dan lainnya) maupun antar subsektor/komoditas (tambak, udang, mutiara, rumput laut, konservasi). Melihat hal tersebut, maka pemerintah mengambil jalan tengah dalam pemecahan masalahnya yaitu membentuk blok-blok yang satu blok nya terdiri dari 10 orang petani, dan kemudian dibuat jarak antar blok-blok agar para pengguna kapal nelayan bisa lewat diantara jarak tersebut.



Sabtu, 25 Desember 2010

dampak pencemaran di laut


Pada postingan blog saya yang lalu telah saya jelaskan mengenai komposisi air laut yang dimana terkandung zat zat kimia tertentu, nah sekarang saya sedikit memberi informasi mengenai dampak dari Masuknya bahan bahan pencemar kedalam perairan laut….?
Adapun dampak dari masuknya bahan pencemar di dalam laut yakni :

Pertama, terganggunya keindahan
Dengan semakin banyaknya zat organic yang di hasilkan oleh industry akan terjadi pembusukan., akibatnya timbul bau yang sangat mengganggu. Selain itu, warna air yang menjadi kotor akan menimbulkan pemandangan yang tidak nyaman.

Kedua, berkurangnya kualitas perairan
Sebagaimana halnya manusia, makan untuk kelangsungan hidupnya, biota lautpun tidak jauh berbeda dengan manusia, mereka pun membutuhkan makanan yang berkualitas. Dengan banyaknya bahan pencemar yang masuk kedalam perairan akan menurunkan kualitas perairan yang pada akhirnya akan mengganggu proses kehidupan biota didalamnya.

Ketiga, kematian ikan secara missal
Akhir akhir ini kita melihat diberitakan terjadi kematian ikan secara missal di beberapa perairan di sekitar kota besar, seperti salah satu contoh kasus yakni teluk Jakarta, tiba tiba saja beribu ribu ikan mengambang mati di permukaan laut, menurut beberapa peneliti, penyebab kematian ikan tersebut, antara lain akibat dari keracunan oleh bahan pencemar seperti : logam berat, senyawa ammonia, pestisida, atau karena tingginya kandungan zat hara dalam perairan terutama fosfat.

Di laut lepas, yang secara fisik tampak bersih sekalipun, dapat terjadi pencemaran oleh minyak akibat terjadinya kecelakaan kapal kapal ytangker yang mengangkut minyak mentah dan menumpahkan muatnaya kelaut.

Sumber : Pratiwi, R., dkk., 2008. Pesona Laut Kita.Jakarta:COREMAP-LIPI.

kandungan kimia air laut


Sebagaimana halnya sifat air murni maka air lautpun mampu melarutkan zat zat lain dalam jumlah yang lebih banyak kandungan air laut berupa : 96,5 % air murni dan 3,5% zat terlarut. Zat terlarut tersebut meliputi garam garam anorganik, senyawa senyawa organic yang berasal dari organisme hidup, dan gas gas terlarut. Banyak sekali unsure unsure kimia utamayang terdapat dalam air laut. Bagian terbesar dari bahan terlarut terdiri dari garam garam anorganik.

Air laut sebagai tempat hidup berbagai biota tidak selalu aman walaupun secara fisik tampak bersih dan jernih. Air laut kadang kadang membahayakan. Hal ini dikarenakan adanya zat kimia tertentu yang dapat menjadi racun bagi biota tersebut. Zat zat beracun tersebut dikenal sebagai bahan pencemar (polutan).zat tercemar tersebut umumnya berasal dari sungai/hujan yang mengalir kelaut.
Bahan pencemar dapat berupa :
1. Bahan padatan/cairan
2. Bahan organic/anorganik

Bahan padatan misalnya kaleng, botol dan kantong plastic. Semua padatan yang ada berasal dari manusia,, so jika kalian ingin pantai kita tidak tercemar dengan limbah padatan alangkah baiknya kita menempatkan sampah pada tempatnya. Kemudian bahan cair bersumber dari pabrik, tumpahan minyak, dan air buangan rumah tangga,,, jadi semua limbah yang ada di perairan tidak lain dan tidak bukan berasal dari manusia itu sendiri, so jangan pernah menyalahkan alam atas bencana yang mendatangi kita. Sedangkan bahan organic yaitu bahan yang dapat diurai atau hancur, seperti sayur sayuran,, sampah daun daunan, dan jerami padi. Bahan anorganik adalah bahan yang tidak dapat di urai, seperti unsure unsure kimia : Hg dan Cd.

Semua bahan pencemar yang disebutkan di atas berasal dari aktivitas manusia seperti industry, pertanian, rumah tangga, alat transportasi, rumah sakit dan lain lain. Banyaknya bahan pencemar yang masuk kedalam perairan akan menyebabkan terganggunya kehidupan biota didalamnya. Mengapa ..? karena hal ini mengakibatkan kandungan oksigen yang terlarut di dalam perairan menjadi berkurang.

Sumber :
Pratiwi, R., dkk., 2008. Pesona Laut Kita.Jakarta:COREMAP-LIPI.

Rabu, 22 Desember 2010

sampah dan kondisi lingkungan pulau barrang lompo.

jangan heran kalau sekarang banyak hal terjadi di muka bumi ini yang tidak di inginkan oleh manusia,,,,, namun jika kita berkaca pada diri kita sendiri maka kita akan melihat kebenaran bahwa sebenarnya segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini adalah bersumber dari diri kita sendiri,,, coba lihat gambar kondisi perairan pulau barrang lompo.



dari gambar di atas terlihat betapa buruknya pengelolaan sampah di pulau tersebut,,, jika kita mampu menjaga amanat dari sang ilahi, betapa makmurnya seluruh umat manusia di dunia ini, mengapa tidak..? dari segi ekologi.... pengelolaan lingkungan perairan yang baik akan menimbulkan dampak yang baik pula salah satu contohnya yaitu dengan adanya pembentukan kawasan konservasi...
kawasan konservasi memiliki arti penting dalam peningkatan kualitas lingkungan, dimana dengan adanya kawasan konservasi,,, tempat memijah, tempat mencari makan serta tempat berlindung dari sebagian makhluk hidup akan terjamin, hal itu memungkinkan terjadinya peningkatan kualitas dan kuantitas dari makhluk hidup yang berada di kawasan konservasi, namun dalam pembentukan suatu kawasan konservasi tidak semudah yang di ucapkan, di perlukan berbagai komponen yang memenuhi syarat.
kembali ke masalah sampah di pulau barrang lompo,,,
umumnya sumber sampah yang ada di perairan psekitar pulau adalah dari masyarakat pulau tersebut,,, apakah sepenuhnya kesalahan bersumber dari masyarakat pulau,,,,, saya bisa katakan "tidak" mengapa saya mengatakan hal tersebut,,,,
pertama, jika ada fasilitas yang di siapkan oleh pemerintah setempat maka segala sesuatunya akan di tempatkan pada tempatnya.
kedua, jika ada sosialisasi dan pelatihan mengenai pengelolaan sampah yang baik maka sampah yang sebenarnya komponen yang tidak diperlukan lagi akan sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar....
jadi keterpaduan sektor sangat berpengaruh dalam menciptakan kondisi lingkungan yang bersih...
"mulailah dengan sesuatu yang dapat dijadikan contoh yang baik bagi orang lain, jangan malu untuk memulai",,,

Sabtu, 18 Desember 2010

manajemen kualitas air tambak payau

ket : tambak udang di galesong selatan, Sulawesi selatan

Perairan tambak adalah ekosistem perairan payau. Salinitasnya berada di antara salinitas air laut dan salinitas air tawar dan tidak mantap. Dari musim ke musim, dari bulan ke bulan dari hari ke hari, bahkan mungkin dari jam ke jam dapat saja terjadi perubahan. Perubahan ini disebabkan proses biologis yang terjadi di dalam perairan tersebut serta adanya interaksi antara perairan tambak dengan lingkungan sekitarnya. Misalnya ketika hari hujan, air tawar masuk kedalam petakan tambak menyebabkan kadar garam air tambak menurun. Atau ketika populasi fitoplankton berkembang pesat akibat pemupukan, kandungan oksigen dalam air tambak pada malam hari menyusut drastis. Secara umum parameter-parameter yang mengalami perubahan dapat digolongkan ke dalam parameter kimia, fisika, dan biologi air. Perubahan-perubahan yang terjadi sampai batas tertentu dapat ditoleransi oleh ikan bandeng. Tetapi kalau terlalu jauh dapat merusak kenyamanan hidup, malahan dapat mendatangkan kematian. Karena itu, perlu penanganan cepat. Sudah atau belum perlunya penanganan ini bergantung kepada intensitas perubahan, yang informasinya diperoleh lewat pemantauan dan pengukuran.
  • Parameter Kimia
Parameter kimia air tambak mencakup konsentrasi zat-zat terlarut seperti oksigen (O2), ion hidrogen (pH), karbon dioksida (CO2), ammonia (NH3), asam sulfida (H2S), nitrogen dalam bentuk nitrit (NO2-N), dan lain- lain. Beberapa diantara yang penting dijelaslkan seperti di bawah ini.
  • Parameter Fisika
a. Salinitas
Salinitas atau kadar garam adalah konsentrasi dari totalion yang terdapat di perairan dan menggambarkan padatan total di air setelah semua karbonat dikonversi menjadi oksida, bromida dan iodide dikonversi menjadi klorida dan semua bahan organik telah dioksidasi. Salinitas ini dinyatakan dalam satuan gram/kg air atau permil ( 0/00). Nilai salinitas sangat menentukan jenis perairan tersebut, di alam dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1. Perairan tawar, salinitas £ 0,50/00
2. Perairan payau, salinitas >0,50/00 - 300/00
3. Perairan laut, salinitas >300/00
Pada perairan payau dapat dikelompokkan lagi berdasarkan
kisaran salinitas yang ada yaitu:
1. Oligohalin, salinitas 0,50/00 - 3,00/00
2. Mesohalin, salinitas>3,00/00 - 160/00
3. Polyhalin, salinitas >16,00/00 - 300/00
  • C. Parameter Biologi
Pemantauan parameter biologi air di dalam tambak ditujukan untuk mengetahui kepadatan pakan alami, pesaing dan predator ikan bandeng yang ada di dalam perairan tambak. Pada budidaya bandeng secara ekstensif pakan utama bandeng adalah klekap dan plankton. Selain itu ada pula lumut yang dimanfaatkan oleh bandeng ukuran di atas sejari Klekap adalah kumpulan jasad renik yang tumbuh di permukaan dasar tambak, diantaranya terdiri atas alga biru benthos, diatom, bakteri dan jasad renik hewani. Keberadaan klekap di tambak dapat dilihat dangan adanya lapisan menyerupai beludru di pelataran tambak. Klekap tumbuh baik pada tambak yang dangkal. Komposisi utama lumut yang tumbuh di tambak adalah ganggang hijau berfilamen, umumnya terdiri dari lumut sutera (Chaetomorpha) dan lumut perut ayam .
untuk bahanya dalam bentuk document dapat di download di sini.
sumber : bahan kuliah manajemen aquakultur payau. jurusan perikanan, UNHAS

PENGANTAR GENETIKA POPULASI


Pola pewarisan suatu sifat tidak selalu dapat dipelajari melalui percobaan persilangan buatan. Pada tanaman keras atau hewan-hewan dengan daur hidup panjang seperti gajah, misalnya, suatu persilangan baru akan memberikan hasil yang dapat dianalisis setelah kurun waktu yang sangat lama. Demikian pula, untuk mempelajari pola pewarisan sifat tertentu pada manusia jelas tidak mungkin dilakukan percobaan persilangan. Pola pewarisan sifat pada organisme-organisme semacam itu harus dianalisis menggunakan data hasil pengamatan langsung pada populasi yang ada.
Seluk-beluk pewarisan sifat pada tingkat populasi dipelajari pada cabang genetika yang disebut genetika populasi. Ruang lingkup genetika populasi secara garis besar oleh beberapa penulis dikatakan terdiri atas dua bagian, yaitu (1) deduksi prinsip-prinsip Mendel pada tingkat populasi, dan (2) mekanisme pewarisan sifat kuantitatif. Bagian yang kedua ini berkaitan dengan penjelasan pada Bab XIV bahwa analisis genetik sifat-sifat kuantitatif hanya dapat dilakukan pada tingkat populasi karena individu tidak informatif. Namun, beberapa penulis lainnya, seperti halnya Bab XV ini, menyebutkan bahwa materi yang dibahas dalam genetika populasi hanya meliputi deduksi prinsip-prinsip Mendel pada tingkat populasi.
untuk bahan documen lengkapnya dapat di download di sini.
SUMBER : bahan kuliah genetika populasi
jurusan perikanan, prody manajemen sumberdaya perairan, UNHAS