Sabtu, 18 Desember 2010

manajemen kualitas air tambak payau

ket : tambak udang di galesong selatan, Sulawesi selatan

Perairan tambak adalah ekosistem perairan payau. Salinitasnya berada di antara salinitas air laut dan salinitas air tawar dan tidak mantap. Dari musim ke musim, dari bulan ke bulan dari hari ke hari, bahkan mungkin dari jam ke jam dapat saja terjadi perubahan. Perubahan ini disebabkan proses biologis yang terjadi di dalam perairan tersebut serta adanya interaksi antara perairan tambak dengan lingkungan sekitarnya. Misalnya ketika hari hujan, air tawar masuk kedalam petakan tambak menyebabkan kadar garam air tambak menurun. Atau ketika populasi fitoplankton berkembang pesat akibat pemupukan, kandungan oksigen dalam air tambak pada malam hari menyusut drastis. Secara umum parameter-parameter yang mengalami perubahan dapat digolongkan ke dalam parameter kimia, fisika, dan biologi air. Perubahan-perubahan yang terjadi sampai batas tertentu dapat ditoleransi oleh ikan bandeng. Tetapi kalau terlalu jauh dapat merusak kenyamanan hidup, malahan dapat mendatangkan kematian. Karena itu, perlu penanganan cepat. Sudah atau belum perlunya penanganan ini bergantung kepada intensitas perubahan, yang informasinya diperoleh lewat pemantauan dan pengukuran.
  • Parameter Kimia
Parameter kimia air tambak mencakup konsentrasi zat-zat terlarut seperti oksigen (O2), ion hidrogen (pH), karbon dioksida (CO2), ammonia (NH3), asam sulfida (H2S), nitrogen dalam bentuk nitrit (NO2-N), dan lain- lain. Beberapa diantara yang penting dijelaslkan seperti di bawah ini.
  • Parameter Fisika
a. Salinitas
Salinitas atau kadar garam adalah konsentrasi dari totalion yang terdapat di perairan dan menggambarkan padatan total di air setelah semua karbonat dikonversi menjadi oksida, bromida dan iodide dikonversi menjadi klorida dan semua bahan organik telah dioksidasi. Salinitas ini dinyatakan dalam satuan gram/kg air atau permil ( 0/00). Nilai salinitas sangat menentukan jenis perairan tersebut, di alam dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1. Perairan tawar, salinitas £ 0,50/00
2. Perairan payau, salinitas >0,50/00 - 300/00
3. Perairan laut, salinitas >300/00
Pada perairan payau dapat dikelompokkan lagi berdasarkan
kisaran salinitas yang ada yaitu:
1. Oligohalin, salinitas 0,50/00 - 3,00/00
2. Mesohalin, salinitas>3,00/00 - 160/00
3. Polyhalin, salinitas >16,00/00 - 300/00
  • C. Parameter Biologi
Pemantauan parameter biologi air di dalam tambak ditujukan untuk mengetahui kepadatan pakan alami, pesaing dan predator ikan bandeng yang ada di dalam perairan tambak. Pada budidaya bandeng secara ekstensif pakan utama bandeng adalah klekap dan plankton. Selain itu ada pula lumut yang dimanfaatkan oleh bandeng ukuran di atas sejari Klekap adalah kumpulan jasad renik yang tumbuh di permukaan dasar tambak, diantaranya terdiri atas alga biru benthos, diatom, bakteri dan jasad renik hewani. Keberadaan klekap di tambak dapat dilihat dangan adanya lapisan menyerupai beludru di pelataran tambak. Klekap tumbuh baik pada tambak yang dangkal. Komposisi utama lumut yang tumbuh di tambak adalah ganggang hijau berfilamen, umumnya terdiri dari lumut sutera (Chaetomorpha) dan lumut perut ayam .
untuk bahanya dalam bentuk document dapat di download di sini.
sumber : bahan kuliah manajemen aquakultur payau. jurusan perikanan, UNHAS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar