Senin, 09 Maret 2009

cerita lautku


ni cerita tentang lautku yang tak lagi tawarkan lara dalam dendang
Limbah nyata memberangus mimpi anak negeri di pulau kepungan awan
Deru perubahan serupa pisau bermata dua hadirkan pilihan tak rupawan
Ketika pembangunan di atasnamakan meski sejatinya angkara dipegang

Lautku menjelma keruh di antara ratapan nelayan dan kanak-kanak pasir
Senyum yang dahulu merekah bertukar kerut di kening yang kian renta
Tak lagi akan kau jumpai ketam bawang berbagi rerupa canda di tapak pesisir
Tanah liat menghalaunya ke ceruk landai meratap kisah di sumsum senja

Dongengan apalagi yang akan kubaca untuk anak-anak cucuku kelak
Tentunya bukan tentang hutan bakau tempat sembilang beranak pinak
Ataupun ceritera tentang setu dan ondok-ondok melingkup ombak
Apalagi tentang terumbu karang istana seribu purnama yang paling tunak

Kini, laut tak lagi janjikan penghidupan bagi kami para nelayan
Angin utara ataupun timur tinggal sejarah dalam bumi yang kalap
Kepada tujuh keturunanku kulantangkan ucap di kaki zaman
Biar asin air di tampah jangan pernah usai menyemai harap

27.10.2008

Dalam bahasa ibuku, kujelaskan arti dari kata-kata :
Ketam Bawang : Sejenis kepiting kecil yang selalu bermain di atas pasir.
Sembilang : Nama sejenis ikan laut yang menyerupai lele.
Setu : Digunakan untuk menyebut tumbuhan laut tempat tinggal biota laut
Ondok-ondok : Kuda Laut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar